Kamis, 05 Juli 2012

Diare Akut ec. Rotavirus


A.            Definisi
Diare akut       : diare yang berlangsung kurang dari 15 hari
Diare kronik   : diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.

B.            Etiologi
Diare Acute
Infeksi
1. Enternal
·                    Bakteri: Shigella sp, E.coli patogen,Salmonella sp,Vibrio cholera,Yersinia entero colytica, Campylobacter jejuni,V.parahaemoliticus,V.NAG.,Staphylococcus aureus,Streptococcus,Klebsiella,Pseudomonas,Aeromonas,Proteus,dll
·  Virus: Rotavirus,Adenovirus,Norwalk virus, Norwalk like virus,cytomegalovirus,echovirus,virus HIV.
·  Parasit : -Protozoa: Entamoeba histolytica,Giardia lamblia,Cryptosporidium parvum,Balantidium coli
·  Worm: A. Lumbricoides,cacing tambang,Trichuris trichiura,S.stercoralis,dll
·  Fungus : Kandida/ moniliasis
2. Parenteral: E. Coli,Shigella
    Makanan:
·  Intoksikasi makanan: Makanan beracun atau mengandung logam berat,makanan
 mengandung bakteri atau toksin : S.aureus
·  Alergi : susu sapi
·  Malabsorpsi: karbohidrat : monosakarida(glukosa,laktosa,galaktosa), disakarida(sakarosa,laktosa),lemak:rantai panjang trigliserida, protein: asam amino tertentu, protein intolerence,cows milk,vitamin,dan mineral
Imunodefisiensi: hipogamaglobulinemia,panhipogamaglobulinemia
Terapi obat: antibiotik,kmoterapi
Tindakan tertentu : gastrektomi, dosis tinggi terapi radiasi
Lain-lain: neuropati autonomik

Diare Chronic
Infeksi Bakteri
Kerusakan Epitel Usus
Gangguan imunologik

C.             Epidemiologi
Pada penelitian diare akut pada 123 pasien di RS Persahabatan dari 1 Nopember 1993 s.d 30 April 1994,didapatkan sebagai berikut:
Etiologi
Frekuensi (%)
E. coli
Vibrio cholerae Ogawa
Aeromonas sp
Shigella flexneri
Salmonella sp
Entamoeba histolytica
Ascaris lumbricoides
Rotavirus
Candida sp
Vibrio NAG
Trichuris trichiura
Plesiomanas shigelloides
Ancylostoma duodenalis
Blastocystis hominis
38.29
18.29
14.29
6.29
5.71
5.14
3.43
2.86
1.71
1.14
1.14
0.57
0.57
0.57

D.            Faktor Risiko
1.      Baru saja berpergian/melancong: ke negara berkembang,daerah tropis,kelompok perdamaian dan pekerja sukarela,orang yang suka berkemah(dasar berair)
2.      Makanan atau keadaan makan yang tidak biasa: makanan laut dan shell fish,terutama yang mentah. Restoran dan rumah makan cepat saji,banket dan piknik
3.      Homoseksual,pekerja seks,pengguna obat intervena,resiko infeksi HIV,sindrom usus homoseks
4.      Baru saja menggunakan obat antimikroba pada institusi: institusi kejiwaan/mental,rumah sakit.

E.             Klasifikasi Dehidrasi
Berdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga menjadi dehidrasi ringan, sedang, atau berat.
1. Dehidrasi Ringan
Tidak ada keluhan atau gejala yang mencolok. Tandanya anak terlihat agak lesu, haus, dan agak rewel.
2. Dehidrasi Sedang
Tandanya ditemukan 2 gejala atau lebih gejala berikut:
·       Gelisah, cengeng
·       Kehausan
·       Mata cekung
·       Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera kembali ke posisi semula.
3. Dehidrasi berat
Tandanya ditemukan 2 atau lebih gejala berikut:
·                Berak cair terus-menerus
·                Muntah terus-menerus
·                Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk
·                Tidak bisa minum, tidak mau makan
·                Mata cekung, bibir kering dan biru
·                Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik
·                Tidak kencing 6 jam atau lebih/frekuensi buang air kecil berkurang/kurang dari 6 popok/hari.
·                Kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi

F.             Patogenesis
Penyakit diare pada anak biasanya sering disebabkan oleh rotavirus. Virus ini menyebabkan 40-60% dari kasus diare pada bayi dan anak. Potogenesis diare yang disebabkan oleh rotavirus dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Virus masuk kedalam tubuh bersama makanan dan minuman
b.      Virus sampai kedalam sel epitel usus halus dan menyebabkan infeksi serta jonjot-jonjot (villi) usus halus.
c.       Sel-sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru yang berbentuk kuboid atau sel epitel gepeng yang belum matang. Sehingga fungsinya masih belum baik.
d.      Villi-villi mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorpsi cairan dan makanan dengan baik.
e.       Cairan makanan yang tidak terserap dan tercerna akan meningkatkan tekanan koloid osmotik usus.
f.       Terjadi hiperperistaltik usus sehingga cairan beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus, sehingga terjadi diare.
Pada infeksi virus Rota, sitoplasma enterosit kemasukan virus, sehingga terjadi kerusakan brush border yang menyebabkan turunnya aktivitas enzim laktase dan terjadinya intoleransi laktose sebagai diare osmotik.
Diare osmotik : disebabkan osmolalitas intralumen lbh tinggi dari dlm serum. Hal ini tjd pd intoleransi laktosa, obat laksatif, obat antasid


H.           Gejala Klinik
Gejala klinis yang didapat pada diare akibat Rotavirus antara lain :
Ø BAB cair 5 - 10 x/hari.
Ø Volume tinja banyak, warna kuning-hijau, konsisten cair, tidak ada darah, tidak berbau, tidak berbuih.
Ø Masa tunas 12 - 72 jam.
Ø Lamanya sakit ± 5 - 7 hari.
Ø Sering terjadi pada musim dingin.
Ø Panas.
Ø Sering mual-muntah.
Ø Nyeri perut, tenesmus.
Ø Ditemukan virus dalam tinja.
Penderita dengan kasus ringan gejalanya berla
ngsung selama 3-5 hari, kemudian sembuh sempurna. Diare karena Adenovirus cenderung ringan dan sembuh sendiri. Gejalanya meliputi demam ringan, tinja cair, muntah dan kadang-kadang ada gejala-gejala pernafasan.


I.              Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap (hemoglobin, hematokrit, leukosit, hitung jenis leukosit).
Pemriksaan Urinalisis (BJ, endapan)
Ureum dan kreatinin. Untuk memeriksa adanya kekurangan volume cairan dan mineral tubuh.
Pemeriksaan tinja. Untuk melihat adanya leukosit dalam tinja yang menunjukkan adanya invasi bakteri, adanya telur cacing dan parasit dewasa.
Foto X-Ray abdomen.
Biopsi Usus Halus. dengan adanya :
a.     pemendekan jonjot usus
b.    infiltrasi sel radang pada lamina propria
c.     mitokondria membengkak
d.    mikrovilli / brush border tidak teratur dan jatang
EKG untuk menilai deplesi elektrolit (biasanya kalium).
Rapid antigen tests, salah satunya dengan enzyme immunoassay (EIA). Ssensitivitas dan spesifik lebih dari 98 % atau latex agglutination test yang kurang sensitif dibanding EIA.  Antibodi anti rotavirus yaitu imunoglobulin A dan M diekresikan difeses setelah hari pertama terinfeksi rotavirus. Tes antibodi masih positif sampai 10 hari setelah infeksi pertama dan dapat lebih lama lagi jika terjadi infeksi berulang. Oleh karena itu pemeriksaan tes antibodi dapat digunakan untuk mendiagnosa rotavirus.
ELISA (Enzym-linked immunosorbent assay) untuk mendeteksi giardiasis.
Test serologic amebiasis
Radiologis. Pada foto polos abdomen dapat dijumpai pengapuran (kalsifikasi) di daerah pankreas yang menunjukkan kemungkinan adanya pankreatitis kronik,umumnya peminum alkohol yang berat biasanya menderita diare dengan steatorea.
Barium meal. Dapat dijumpai adanya fistula gastrokolik yang disebabkan karsinoma lambung dan tungkak peptik kronik.Barium follow through:dapat dijumpai adanya kelainan radiologis penyakit Crohn usus halus dan divertikulosis jejunum.Barium enema:dapat menunjukkan kelainan kolon antara lain:skip lesion ditambah tukak apthosa pada penyakit Crohn,filling defect pada karsinoma kolon,spasme pada sindrom kolon iritabel,gambaran tidak adanya haustre disertai tumpukan bubur barium pada kolitis.
Kolonoskopi. Pemeriksaan kolonoskopi dapat dianjurkan pada sangkaan adanya colitis walaupun hasil foto kolon dengan kontras ganda menunjukkan gambaran yang normal.koloskopi masih dianjurkan pada sangkaan adanya proses peradangan kolon,karena dengan kolonoskopi kita bisa melihat seluruh kolon bahkan sampai ileum terminal dan biopsi jaringan.

J.               DIAGNOSIS BANDING
1.            Diare akut et causa Rotavirus
Penyebab utama diare pada anak-anak terutama usia < 2 tahunm, Dipengaruhi musim, diduga faktor kelembaban yang rendah menaikkan  survival virus.Klasifikasi :
    5 spesies A-E
    2 spesies sementara F & G
    Berdasarkan antigenic epitopes pada internal structural protein VP6.
    Dapat dideteksi menggunakan immunofluorenscence, Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay (ELISA), dan immune electron microscopy (IEM).
    Rotavirus grup A paling sering patogen pada manusia.
Berdasar metaanalisis di seluruh dunia, setiap anak minimal mengalami diare satu kali setiap tahun. Dari setiap lima pasien anak yang datang karena diare, satu di antaranya akibat rotavirus. Kemudian, dari 60 anak yang dirawat di rumah sakit akibat diare satu di antaranya juga karena rotavirus. Di Indonesia, sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus.
Patogenesis
Rotavirus menginfeksi sel pada villi intestinum tenue . Kemudian bermultiplikasi di enterosit sitoplasma dan merusak mekanisme transportasinya. Satu encoded protein rotavirus, NSP4, merupakan enterotoksin virus dan menginduksi sekresi lewat memicu signal transduction pathway. Sel yang rusak bisa mengelupas ke lumen intestinum dan melepaskan sejumlah besar virus, yang tampak pada feses (dapat mencapai 1010 partikel per gram feses). Ekskresi virus terjadi pada hari ke 2-12 pada pasien yang sehat tapi dapat lebih pada penderita malnutrisi. Diare yang disebabkan oleh rotavirus dapat mempengaruhi absorpsi sodium dan glukosa karena sel rusak pada vili digantikan oleh nonabsorbing immature crypt cell. Membutuhkan waktu 3-8 minggu sampai kembali ke fungsi normal.
Gambaran Klinis
1.  Inkubasi: 1-4 hari.
2. respon thd infeksi rotavirus bervariasi: mulai dari subklinis, diare ringan s/d berat bahkan dpt mengakibatkan kematian.
3. Gambaran utama:
           Demam (>380C).
           Konsistensi feses cair.
           Dehidrasi.
           Muntah.
4. Biasanya: berat pd infant & anak balita, tetapi kurang berat pd neonatus dan dewasa.
5. Lama gejala: 4-5 hari.
6. Virus shedding: 6-10 hari.
Diagnosis
   Melihat manifestasi klinis akibat infeksi rotavirus.
   Deteksi virus atau antigennya atau respon antibodi. 
   Deteksi Virus:
            EM, highly specific (relatively less sensitive)
            Dgn RT-PCR.
   Deteksi antigen pd feses: ELISA, highly specific.
   Deteksi antibody (IgA and IgG): ELISA. 
2.            ETEC (Entero Toxigenic E. coli)

ETEC adalah E. coli patogen penyebab utama diare akut dengan dehidrasi pada anak-anak dan orang dewasa di negara-negara yang mempunyai 2 musim maupun 3 musim. ETEC menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan ter-jadinya ekskresi cairan elektrolit tubuh sehingga timbul diare dengan dehidrasi.  ETEC tidak menyebabkan atau sedikit mengubah struktur dalam mukosa usus
Manifestasi klinik:
·            Diare cair yang mendadak
·            Nyeri abdomen
·            Nausea
·            Muntah
·            Sedikit atau tidak adanya demam
Penyembuhan dapat terjadi dalam beberapa hari. Infeksi ini mempunyai pengaruh yang tidak baik pada status nutrisi bayi. Komplikasi utama adalah komplikasi akibat dehidrasi dan kehilangan elektrolit:
·            Renjatan hipovolemik
·            Hipokalemi
·            Hipoglikemi
·            Intoleransi laktosa sekunder
·            Kejang

3.            INTOLERANSI LAKTOSA
Ketidakmampuan sistem pencernaan tubuh untuk mencerna laktosa karena kurangnya enzim pencernaan yaitu laktase dalam usus. Klasifikasi:
1.             congenital : diturunkan dari generasi ke generasi, bayi tersebut akan intoleran terhadap laktosa pada ASI ibunya sendiri sehingga akan terjadi diare sejak lahir.
2.             primer : secara normal, tubuh memproduksi lactase dalam jumlah besar pada kelahiran dan balita, saat susu menjadi sumber utama nutrisi. Produksi ini akan berkurang jika sumber makanan kita mulai bervariasi dan kurangnya asupan susu.
3.             sekunder : produksi lactase berkurang setelah seseorang mengalami penyakit, operasi pada usus. Keadaan ini hanya akan berlangsung beberapa waktu dan akan pulih tetapi jika disebabkan oleh penyakit jangka panjang maka akan bersifat permanent.  
Patogenesis-patofisiologi
Laktosa yang tidak terhidrolisis à masuk ke usus besar àefek osmotic àpenarikan air ke lumen usus àvolume feses meningkat à diare. Bakteri kolon juga meragikan laktosa à menghasilkan asam laktat dan asam lemakà merangsang colon à meningkatkan pergerakan usus
Gejala klinik
§   diare
§   kram perut
§   flatulensi
§   muntah (anak-anak)
§   perut tidak nyaman


L.             Penatalaksanaan
  1. Pemberian cairan oral sedini mungkin pada awal diare untuk :
-          Mencegah dehidrasi
-          Mengobati dehidrasi
  1. Pemberian makanan, ASI diteruskan selama diare dan masa penyembuhan.
® makanan harus mudah dicerna dan rendah serat, porsi sedikit-sedikit, tapi frekuensi sesering mungkin.
  1. Tidak menggunakan obat anti diare
Penggunaan antibiotika hanya untuk :
-          disentriform diare ( Shigella, Giardia lamblia, Amoeba)
-          Tersangka kolera
Anti diare
Menghentikan diare secara cepat
(Antispasmodik : papaverin, ekstrak beladona, dsb)
® memperburuk keadaan karena cairan terkumpul di lumen usus, dilatasi usus, overgrowth bakteri, ileus paralitik.
  1. Suplementasi Zinc
  2. Petunjuk efektif bagi ibu tentang
-          Cara merawat anak diare di rumah
-          Tanda untuk membawa anak kembali berobat
-          Cara mencegah diare di masa yang akan datang


1. Rehidrasi
Rehidrasi sesuai derajat dehidrasi
–Tanpa dehidrasi                  à rencana terapi A
–Dengan dehidrasi tak berat à rencana terapi B
–Dengan dehidrasi berat     à rencana terapi C

RENCANA TERAPI A UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare tanpa dehidrasi)
GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARI IBU:
·       Teruskan mengobati anak diare di rumah
·       Berikan terapi awal bila terkena diare

MENERANGKAN EMPAT CARA TERAPI DIARE DI RUMAH
1.   BERIKAN ANAK LEBIH BANYAK CAIRAN DARIPADA BIASANYA UNTUK MENCEGAH DEHIDRASI
·       Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair (seperti sup, air tajin) dan kalau tidak ada air matang gunakan larutan oralit untuk anak, seperti dijelaskan dalam kotak di bawah (Catatan: jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan cair).
·       Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah.
·       Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.

2.   BERI  TABLET ZINC
·       Dosis zinc untuk anak-anak:
·       Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari
·       Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari
·       Zinc diberikan selama 10 han berturut-turut, meskipun anak telah sembuh dari diare.
·       Cara pemberian tablet zinc:
·       Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI, atau oralit. Untuk anak-anak yang lebih besar, zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit.
·       Tunjukkan cara penggunaan tablet zinc kepada orang tua atau wali anak dan meyakinkan bahwa pemberian tablet zinc harus diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh.

3.   BERI ANAK MAKANAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI
·               Teruskan ASI
·               Bila anak tidak mendapatkan ASI berikan susu yang biasa diberikan. Untuk anak kurang dan 6 bulan atau belum mendapat makanan padat, dapat diberikan susu.
·               Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
·               Berikan bubur, bila mungkin campur dengan kacang-kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2 senclok the minyak sayur tiap porsi.
·               Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan kalium.
·               Berikan makanan yang segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan balk.
·               Bujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari.
·               Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu.
4.    BAWA ANAK KEPADA PETUGAS KESEHATAN BILA ANAK TIDAK MEMBAIK DALAM 3 HARI ATAU MENDERITA SEBAGAI BERIKUT :
·       Buang air besar cair lebih sering
·       Muntah terus menerus
·       Rasa haus yang nyata
·       Makan atau minum sedikit
·       Demam
·       Tinja berdarah

5.   ANAK HARUS DIBERI ORALIT DI RUMAH APABILA:
·               Setelah mendapat Rencana Terapi B atau C.
·               Tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk.
·               Memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang dating ke petugas kesehatan merupakan kebijakan pemerintah.

JIKA AKAN DIBERIKAN LARUTAN ORALIT DI RUMAH, MAKA PERLU DIPERLUKAN ORALIT DENGAN FORMULA BARU

Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan komposisi sebagai berikut:
     Natrium                                  : 75 mmol/L
     Klorida                                   : 65 mmol/L
     Glukosa, anhidrous               : 75 mmol/L
     Kalium                                                : 20 mmol/L
     Sitrat                                       : 10 mmol/L
     Total Osmolaritas                  : 245 mmol/L

KETENTUAN PEMBERIAN ORALIT FORMULA BARU:
·       Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru.
·       Larutkan 1 bungkus orallt formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan 24 jam.
·       Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan sebagai berikut :
·       Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun: berikan 50 sampai 100 ml tiap kali buang air besar.
·       Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih: berikan 100 sampai 200 ml tiap kali buang air besar.
·       Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus dibuang.
TUNJUKKAN KEPADA IBU CARA MEMBERIKAN ORALIT
·       Berikan satu sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun.
·       Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih tua.
·       Bila anak muntah, tunggulah 10 menit. Kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya satusendok tiap 2-3 menit).
·       Bila diare berlanjut setelah oralit habis, beritahu ibu untuk memberikan cairan lain sepertidijelaskan dalam cara pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit.
RENCANA TERAPI B UNTUK MENGOBATI DIARE DI RUMAH
(penderita diare dengan dehidrasi tak berat)
Pada dehidrasi tak berat, cairan rehidrasi oral diberikan dengan pemantauan yang dilakukan di Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 4-6 jam.
Ukur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama 4 jam pertama                                               

Jika anak minta minum lagi, berikan.
·Tunjukkan kepada orang tua bagaimana cara memberikan rehidrasi oral
·       Berikan minum sedikit demi sedikit
·       Jika anak muntah, tunggu 10 menit  lalu lanjutkan kembali rehidrasi oral pelan-pelan
·       Lanjutkan ASI kapanpun anak meminta
·Setelah 4 jam :
·       Nilai ulang derajat dehidrasi anak
·       Tentukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi
·       Mulai beri makan anak di klinik
·Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B
·       Tunjukkan jumlah oralit yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah.
·       Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam Rencana Terapi A.
·       Jelaskan 4 cara dalam Rencana Terapi A untuk mengobati anak di rumah
- Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya
- Beri tablet zinc
- Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
- Kapan anak harus dibawa harus kembali kepada petugas kesehatan


RENCANA TERAPI C

Oralit lama vs Oralit Baru
Oralit Lama
Oralit Baru
Untuk Kolera
Untuk kolera dan non kolera
Risiko hipernatremia pada non kolera
Dibuat karena banyak laporan hipernatremia
Osmolaritas lebih tinggi
Osmolaritas lebih rendah
Kandungan
•Natrium sebanyak 90 mmol/L
•Kalium 20 mmol/L
•Sitrat 10 mmol/L
•Klorida 80 mmol/L
•Glukosa 111 mmol/L
•Dengan total osmolaritas 311 mmol/L

Kandungan
•Natrium 75 mmol/L
•Kalium 20 mmol/L
•Klorida 65 mmol/L
•Sitrat 10 mmol/L
•Glukosa 75 mmol/L
•Total osmolaritas 245 mmol/L

2. Peberian nutrisi
·       Tetap diteruskan sesuai umur anak à menu sama pada anak sehat
·       Makanan harus mudah dicerna & rendah, porsi sedikit-sedikit tapi frekuensi sering
·       ASI tetap diteruskan à frekuensi lebih sering dari biasanya
·       Tujuan à mencegah gizi buruk
·       Adanya perbaikan nafsu makan à fase kesembuhan

3. Obat antimikroba
A. Pengobatan Empirik diindikasikan pada pasien yang diduga mengalami infeksi bakteri invasif, diare turis atau (travelers diarrhea) atau imunosupresif.
Obat Pilihan : Kuinolon (misalnya Ciprofloksasin 500mg 2x/hr selama 5-7 hr) obat ini baik thdp. Bakteri patogen invasif termasuk Campylobacter, Shigella, Salmonella, Yersinia, dan Aeromonas species.
Alternatif : Kotrimoksazol (Trimetropim atau Sulfametoksazol, 160/800 mg 2x/hr, atau eritromisin 250-500 mg 4x/hr.
Giardiasis : Metronidazol 250mg 3x/hr selama 7 hari
Profilaksis : Quinolon (Ciprofloksasin 500mg/hr).

B. Pengobatan patogen spesifik a.l. Vibrio cholerae, Clostridium difficile, Parasit, Traveller’s diarrheae dan infeksi karena penyakit seksual.
Obat pilihan : Clostridium difficile,metronidazol oral 25-500mg 4x/hr selama 7-10hr
Obat Alternatif : fankomisin. Pasien yang tidak dapat mentoleransi pemberian per oral diberikan metronidazol IV. 

4.            Suplementasi Zinc
·       Pemberian zinc
– Mengurangi lama dan beratnya diare
– Mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan
– Mengembalikan nafsu makan anak

•     Dosis zinc untuk anak
– Anak di bawah umur 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari
– Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari

•     Diberikan selama 10-14 hari berturut-turut  meskipun anak sudah sembuh dari diare

•     Zinc berperan :
– Antioksidan
– Penguat sistem imun
– Aktivasi limfosit T
      Menjaga keutuhan epitel usus

5.            Nasihat Kepada Orang Tua
• Kembali segera jika
– Demam
– Tinja berdarah
– Muntah berulang
– Makan atau minum sedikit
– Anak sangat haus
– Diare makin sering
– Belum membaik dalam 3 hari

A.            Pencegahan

Pencegahan diare
1. Pemberian ASI selama 4-6 bln pertama
2. Memperbaiki cara penyapihan
         Berikan makanan sapihan yang bersih & bergizi mulai usia 4-6 bln.
3. Menggunakan air bersih untuk minum dan penyedian makanan.
4. Mencuci tangan dengan sabun / air mengalir
5. Menggunakan jamban tertutup
6. Membuang tinja bayi secara baik dan benar
7. Imunisasi campak
          Untuk anak usia >9 bln yang belum menderita campak
Pencegahan dehidrasi
1. Bagaimana mencampur oralit
2. Bagaimana memberikan oralit
3. Cairan rumah tangga yang lain
4. Meneruskan pemberian ASI (Paling sedikit untuk 1 tahun pertama)
5. Pemberian makanan sebelum dan sesudah diare
6. Kapan harus kembali
7. Tanpa dehidrasi

B.            Komplikasi

1.             Dehidrasi
tabel 02
2. Gangguan keseimbangan elektrolit & asam basa
3. Ganguan sirkulasi  -> syok hipovolemik
4. Hipoglikemia -> terutama pada anak
5. Gangguan gizi
6. Gagal ginjal akut (GGA)
7. Kejang -> karena demam, hipo/hipernatremi, hipoglikemia, asidosis metabolik, GGA
8. Protein enteropati

1 komentar:

  1. Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.

    BalasHapus