Definisi
Amenore adalah tidak terjadinya
menstruasi.
Jika menstruasi tidak pernah terjadi maka disebut amenore primer, jika menstruasi pernah terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6 bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder.
Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan, selama menyusui dan setelah menopause.
Epidemiologi dan Insidensi
·
Sekitar
3-4% dari populasi dengan usia reproduktif dapat ditemukan adanya amenore yang
bersifat patologik
·
Amenore
didiagnosa pada perempuan yang tidak menstruasi :
1. sampai usia 13 tahun dan belum menunjukkan tanda – tanda
pubertas
2. sampai usia 15 tahun walaupun sudah menunjukkan tanda
pubertas lain
3. sudah menstruasi,tetapi tidak menstruasi lagi selama
interval 3 siklus atau lebih atau selama 6 bulan
Etiologi
·
Amenore
bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar
tiroid, kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun
bagian dari sistem reproduksi lainnya
·
Yang
paling sering menyebabkan amenore adalah kehamilan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
AIS = androgen insensitivity syndrome; CAH = congenital adrenal
hyperplasia; CNS = central nervous system; FSH = follicle-stimulating hormone;
GnRH = gonadotropin-releasing hormone; PCOS = polycystic ovarian syndrome.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
CAH
= congenital adrenal hyperplasia; FSH = follicle-stimulating hormone; PCOS =
polycystic ovarian syndrome.
Klasifikasi
·
Klasifikasi
amenore dapat berupa :
1. Primer : pada
pasien yang belum pernah menstruasi
2. Sekunder :
pada pasien yang sebelumnya sudah pernah menstruasi
·
Dapat juga diklasifikasikan
berdasarkan etiologi yaitu :
1. Amenore karena
kelainan anatomi
2. Amenore karena
kelainan hormonal
·
Stadium perkembangan Tanner ( Tanner Scale ) adalah suatu skala untuk menilai perkembangan
fisik pada anak – anak , remaja dan dewasa berdasarkan ciri – ciri sex primer
dan sekunder misalnya perkembangan payudara, genitalia dan juga rambut pubis
(pubic hair)
·
Pubic
hair (both male and female)
o
Tanner
I
o
Tanner
II
§ small amount of long, downy hair with
slight pigmentation at the base of the penis and scrotum (males) or on the labia majora (females) [10–11.5]
o
Tanner
III
§ hair becomes more coarse and curly,
and begins to extend laterally [11.5–13]
o
Tanner
IV
o
Tanner
V
§ hair extends to medial surface of the
thighs [15+]
·
Genitals
(male)
o
Tanner
I
§ prepubertal (testicular volume less than 1.5 ml; small penis of 3 cm or less)
[typically age 9 and younger]
o
Tanner
II
§ testicular volume between 1.6 and 6
ml; skin on scrotum thins, reddens and enlarges; penis length unchanged [9-11]
o
Tanner
III
§ testicular volume between 6 and 12 ml;
scrotum enlarges further; penis begins to lengthen to about 6 cm [11-12.5]
o
Tanner
IV
§ testicular volume between 12 and 20
ml; scrotum enlarges further and darkens; penis increases in length to
10 cm and circumference [12.5-14]
o
Tanner
V
§ testicular volume greater than 20 ml;
adult scrotum and penis of 15 cm in length [14+]
·
Breasts
(female)
o
Tanner
I
§ no glandular tissue: areola follows the skin contours of the
chest (prepubertal) [typically age 10 and younger]
o
Tanner
II
§ breast bud forms, with small area of surrounding
glandular tissue; areola begins to widen [10-11.5]
o
Tanner
III
§ breast begins to become more elevated,
and extends beyond the borders of the areola, which continues to widen but
remains in contour with surrounding breast [11.5-13]
o
Tanner
IV
§ increased breast size and elevation;
areola and papilla form a secondary mound projecting
from the contour of the surrounding breast [13-15]
o
Tanner
V
§ breast reaches final adult size;
areola returns to contour of the surrounding breast, with a projecting central
papilla. [15+]
Faktor
Resiko
·
Jenis kelamin
·
Genetik
·
Stress
·
Perubahan berat
badan yang drastis
·
Kehamilan
Patogenesis dan Patofisiologi
·
Untuk
patogenesis,agar memudahkan maka kita membagi amenore berdasarkan kelainan
anatomi dan kelainan hormonal
Kelainan Hormonal
1.
Gangguan pada hipotalamus (hipogonadotropic hipogonadism)
·
Amenore karena
gangguan pada hipotalamus dapat terjadi akibat gangguan transport gonadotropic releasing hormon (GnRH) dari
hipotalamus ke pituitary , gangguan
produksi GnRH, dan juga karena kelainan
kongenital sehingga terjadi defisiensi GnRH
·
Gangguan transport
GnRH dapat disebabkan oleh :
o
Trauma, kompresi,
radiasi
o
Tumor (craniopharyngioma, germinoma, glioma,
teratomas)
o
Kelainan
infiltratif ( sarkoidosis, tuberkulosis)
·
Gangguan produksi
GnRH dapat disebabkan oleh beberapa hal. Akibat tidak adanya GnRH, maka tidak
ada atau hanya sedikit FSH dan LH yang disekresikan sehingga tidak ada
perkembangan dari folikel di ovarium ,tidak ada estradiol yang disintesis
akibatnya pasien mengalami amenore. Dapat disebabkan oleh :
o
Stress
o
Penurunan berat
badan yang drastis
o
Exercise yang
berlebihan
o
Hyperprolaktinemia
o
idiopatik
·
Congenital GnRH
deficiency (kallsmann syndrome).
Terjadi defisiensi dari GnRH sehingga serum gonadotropin juga rendah dan tidak
terjadi perkembangan folikel dari ovarium.
2.
Gangguan /defek pada pituitary
·
Defek pada
pituitary jarang terjadi , biasanya sekunder dari disfungsi hipotalamus
·
Defek dapat
berupa kongenital (jarang) dan acquired
·
Defek pituitary
yang didapat(acquired) dapat ditemukan pada :
o
Sheehan’s
Syndrome : adanya postpartum amenore , akibat adanya nekrosis dari pituitary
postpartum sekunder dari perdarahan yang hebat dan hipotensi
o
Surgery/tindakan
bedah sebagai terapi tumor pituitary
o
Deposit zat besi
dapat menyebabkan kerusakan pada sel yang menghasilkan FSH dan LH . Misalnya
pada pasien dengan hemosiderosis.
o
Tumor pituitary
(mikroadenoma dan makroadenoma) dapat menyebabkan amenore dengan meningkatkan
kadar prolaktin (hiperprolaktinemia)
3. Gangguan pada ovarium
·
Yang paling
sering menyebabkan amenore primer
adalah gonadal dysgenesis.
·
Biasanya
berhubungan dengan kelainan kromosom, gangguan perkembangan gonad, deplesi yang
premature dari folikel dan oosit ,serta tidak adanya sekresi estradiol
·
Pada gonadal
dysgenesis, terbentuk gonad yang tidak mensekresi hormon, sehingga menyebabkan
amenore primer. Misalnya pada Turner Syndrome.
·
Deplesi yang prematur
dari folikel dan oosit dapat ditemukan pada premature ovarial failure.
Dikatakan premature karena terjadi kurang dari usia 40 tahun. Ditandai dengan
amenore , peningkatan gonadotropin dan defisiensi estrogen (hypergonadotropic hypogonadism)
·
Sedangkan yang paling umum menyebabkan amenore
sekunder adalah Policystic Ovary Syndrome (PCOS). Diagnosis PCOS
ditegakkan paling sedikit dua dari kriteria berikut :
o
Oligo atau
anovulasi
o
Tanda – tanda
hiperandrogenisme
o
Polikistik
ovarium
o
Penyingkiran
etiologi lainnya (congenital
adrenal hyperplasia, androgen-secreting tumors, Cushing's syndrome)
Gejala Klinik
·
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada
penyebabnya.
·
Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami
pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan bentuk
tubuh.
·
Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan
ditemukan morning sickness dan pembesaran perut.
·
Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid
yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit
yang hangat dan lembab.
·
Pada Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat
(moon face), perut buncit dan lengan serta tungkai yang kurus.
·
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada
amenore:
o
Sakit kepala
o
Galaktore (pembentukan air susu pada wanita
yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui)
o
Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
o
Penurunan atau penambahan berat badan yang
berarti
o
Vagina yang kering
o
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan,
yang mengikuti pola pria), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara
Pemeriksaan Penunjang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penatalaksanaan
·
Penatalaksanaan /terapi pada pasien amenore
tergantung dari etiologi
·
Jika etiologinya adalah suatu kelainan
anatomi, tindakan bedah dilakukan jika memungkinkan
·
Pada hiperprolaktinemia dapat diberikan
dopamine agonist seperti bromocriptine atau cabergoline
·
Jika
penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita
dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat.
·
Jika
penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk
menguranginya.
·
Jika
seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil
pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau
perkembanganpubertasnya.
·
Untuk
merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron.
Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.
Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.
·
Jika
penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tersebut. Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak
biasanya diobati dengan bromokriptin untuk mencegah pelepasan prolaktin
yang berlebihan oleh tumor ini.
Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.
Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.
·
Terapi dengan estrogen (estrogen replacement) dapat diberikan pada pasien dengan
hipogonadisme untuk mencegah terjadinya osteoporosis
·
Jika penyebabnya adalah policystic ovarian
syndrome (PCOS) dapat diterapi dengan progesteron atau kontrasepsi oral . Jika PCOS
disertai dengan adanya resistensi insulin , dapat diterapi dengan obat seperti
metformin. Hiperandrogenisme karena PCOS
dapat diterapi dengan kontrasepsi oral dan/atau spironolakton.
·
Edukasi pasien.
Komplikasi
·
Infertilitas
·
Gangguan perkembangan fisik
·
Gangguan psikososial
·
Pada pasien dengan hipoestrogen dapat terjadi
osteoporosis bahkan fraktur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar